Setelah melalui proses yang panjang, selesai juga album perdana dari Thousand Needles. Ipoel (bass), hafiedz (gitar), mpazz (gitar), dan gevi (drum) memberi judul album ini INMYFAMILLIS. Album ini didedikasikan untuk semua orang yang sudah memberi support kepada Thousand Needles sehingga bisa terus berkarya dan menghasilkan album ini. Materi album ini berisikan 6 lagu yang sudah terdapat pada versi EP " Thousand Needles" rilisan LePork Records (Virginia, USA) dan direkam ulang serta 4 lagu baru.
Track pertama pada INMYFAMILLIS yaitu Intro, yang sebelumnya hadir dengan versi instrumental, kali ini hadir dengan berisi lirik. Track selanjutnya yaitu My First Song, lagu berbahasa inggris dengan nuansa melodic punk yang cukup kental. Selanjutnya ada Falls Apart, sebuah lagu penggalauan tetapi dengan tempo yang cukup cepat. Thousand Needles juga mencoba membuat lagu dengan bertemakan cinta, tetapi dengan kemasan yang berbeda dari lagu cinta versi band-band yang populer di Indonesia. Ada lagu cinta dengan gaya "dustak dustak" dan melodi gitar yang ganas di Another Love Song serta dengan gaya sedikit lebih santai namun tetap bersemangat di lagu Mungkinkah Itu. Kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu yang mungkin sudah cukup familiar bagi pendengar musik Thousand Needles, berturut-turut ada lagu Inspirasiku, Lupakan Kendali, Lari Terus, dan Ikuti Aku. Track terakhir di album ini yaitu Semakin Di Depan, lagu yang coba dimainkan secara drop D dan merupakan doa untuk Thousand Needles itu sendiri.
Album ini dirilis dibawah label 2014 Records, sebuah label independen yang digerakkan oleh Thousand Needles sendiri. Semoga musik Thousand Needles bisa diterima semua orang dan bisa menghasilkan album-album selanjutnya. amiin.
Track pertama pada INMYFAMILLIS yaitu Intro, yang sebelumnya hadir dengan versi instrumental, kali ini hadir dengan berisi lirik. Track selanjutnya yaitu My First Song, lagu berbahasa inggris dengan nuansa melodic punk yang cukup kental. Selanjutnya ada Falls Apart, sebuah lagu penggalauan tetapi dengan tempo yang cukup cepat. Thousand Needles juga mencoba membuat lagu dengan bertemakan cinta, tetapi dengan kemasan yang berbeda dari lagu cinta versi band-band yang populer di Indonesia. Ada lagu cinta dengan gaya "dustak dustak" dan melodi gitar yang ganas di Another Love Song serta dengan gaya sedikit lebih santai namun tetap bersemangat di lagu Mungkinkah Itu. Kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu yang mungkin sudah cukup familiar bagi pendengar musik Thousand Needles, berturut-turut ada lagu Inspirasiku, Lupakan Kendali, Lari Terus, dan Ikuti Aku. Track terakhir di album ini yaitu Semakin Di Depan, lagu yang coba dimainkan secara drop D dan merupakan doa untuk Thousand Needles itu sendiri.
Album ini dirilis dibawah label 2014 Records, sebuah label independen yang digerakkan oleh Thousand Needles sendiri. Semoga musik Thousand Needles bisa diterima semua orang dan bisa menghasilkan album-album selanjutnya. amiin.