Reportase dari konser tunggal KOIL LIVE at SABUGA BANDUNG.
Oleh: Harist Sandhy
(24/2) Ketika saya tiba di Sabuga, hari sudah mulai gelap, dan begitu banyak gerombolan manusia, duduk dan berkelompok lengkap dengan atribut masing-masing, baju hitam,bercelana ketat, latex dan aksesoris metal lainnya, melihat wajah mereka yang sumringah saya pastikan mereka sangat antusias menyambut konser tunggal KOIL ini. Karena sejak KOIL berdiri sekitar tahun 1993 hingga hampir 18tahun perjalanan musikalitas mereka, baru kali ini KOIL meggelar konser Tunggal.
Pintu masuk sudah di buka, dengan dekorasi menyerupai terowongan lampu warna-warni.
Tiba di stage, yang lagi-lagi cukup megah, dengan tiga buah dudukan lilin ber-ukir kalimat “ BLACKLIHGT” dan dua patung besar di atas panggung , Anto Arief rupanya di daulat untuk membuka Konser Tunggal KOIL, dengan gitar akustik Anto Arief yang juga tergabung dalam “taman bermain” bernama 70′s Orgasm Club sedang meracau, betapa senangnya dia bisa membuka Konser tunggal KOIL dan juga mengeluh karena hanya diberi gitar akustik , karena Chanel gitar untuk KOIL tidak bisa di ganggu.
Tak memakan waktu lama, kemudian sang Sohibul Hajat alias yang punya hajat tibalah di panggung Blacklight, 4 orang pria dewasa diantaranya adalah Otong ( vokalis), Donnijantoro (gitaris), Leon Ray Legoh (drummer) dan Adam Joswara (bassis) telah siap memukau 1500 lebih penonton, mereka adalah KOIL .
Dibuka dengan “ Nyanyikan lagu perang “ yang langsung menimbulkan koor gemuruh dari penonton, berturut-turut di susul oleh sistem kepemilikan juga Aku Lupa Aku Luka, kemudian diantara jeda lagu di isi oleh celetukan dan bahasa khas Otong Koil.
Yang kemudian manarik adalah KOIL juga membawakan lagu-lagu mereka secara Akustik, diantaranya adalah, Kesepian ini Abadi, Lagu Hujan dan Murka . Mungkin part paling menyentuh dalah ketika Lagu Hujan dimainkan… ketika konfeti berjatuhan dan bertebaran dari langit-langit , sangat syahdu… Industrial Syahdu.
Malam itu KOIL juga menggandeng Risa Saraswati a.k.a. Sarasvati sebagai backing vokal, wow sekali, lengkap dengan gaun Victoria dan Boot New Rock Sarasvati terlihat Garang dan Wow.
KOIL pun membawakan repertoar dari Album legendaris mereka MEGALOBLAST diantarnya Kita dapat diselamatkan dan Mendekati Surga yang dengan intro nya pun saja membuat penonton berteriak memuncratkan adrenalin kerinduan akan lagu ini.
Tidak ada encore layaknya konser-konser seperti biasanya hanya saja KOIL mengadakan sesi photo membelakangi penonton sebagai latar, mungkin sebagai bukti sahih mereka telah melaksanakan sebuah hajatan yang megah dan luar biasa malam itu, di tutup dengan Kenyataan dalam dunia Fantasi dan Kembang api dari sisi panggung menambah kemegahan konser tunggal Satu-satunya band Industrial yang di miliki Indonesia, berawal dari demo kaset berjudul, demo from no where, mereka bisa dikenal,bertahan semoga akan terus ada dan terus berkarya.